Saturday, February 9, 2019

Elegi Penari

Hari ke-26
Elegi Penari
: Nina Kirana

Pekatnya malam kian sempurna
Namun panggung semakin menyesak
Tak peduli gulita langit yang mencengkeram kuat

Nada gamelan samar menyelinap
Sosok gadis berkulit kuning langsat
Hanyut dalam liuk liku gemulai yang lupa penat

Sesekali ia biarkan matanya setengah terpejam
Dengan selendang merah melingkar di leher jenjang
Pun kain setengah dada yang membalut setia
Membuat hati tercekat berebut tempat

Sesekali didekatinya kerumunan mata-mata liar
Hingga sorak sorai membahana hingar

Gadis penari melempar senyum,
Mengiringi rembulan yang tersipu di antara malam yang kian terkulum

'Kamu memang pandai sekali menari, Ratih,'
ujar sang pemuda melirih,
Perih

'Siapa pun yang melihatmu menari,
pastilah 'kan terlupa waktu, terlupa diri.’

Lalu,
Sampan-sampan waktu berpacu,
Terhempas di ujung malam
Suara gamelan pun berhenti berdendang


Saatnya sang penari melepas penat
Rumah kayu tlah menanti di paruh malam yang hampir terlewat

Esok bersama bangku sekolah
Kembali 'kan dipahatnya berlembar kisah 



❤️ cc my beloved @afabdillah @ahmadsn @dsekar20 ❤️